Arsip Blog

Jumat, 13 Maret 2009

Malaikat Kecil

Hari yang dilewati begitu sangat berat, keseharian berbaring tanpa ada aktivitas bukan perkara mudah namun itulah yang harus dijalani, dan tak terasa waktu tlah bergulir lebih dari dua bulan, dengan bermodalkan sabar dan ikhlas yang luar biasa menunggui waktunya tiba .

Rutinitas yang harus dilakukan walaupun teramat berat tetap diikuti.... kontrol... adalah bagian yang paling ditunggu untuk mengetahui perkembangan yang terjadi. Dengan hati yang bersorak riang akan dapat melihat malaikat kecil yang dengan sempurna berputar didalam rahim menunggu dapat bertemu dengan bunda pujaan hati.

Jantung terasa ikut berhenti...tatkala dokter dengan ragu menyatakan bahwa sudah tidak ada lagi kehidupan di dalam sana. Tidakkkkkkk!!!!!! itulah yang pertama keluar terucapkan, bagaimana tidak rasanya semalam kami masih bersama. meneguk susu pelepas dahaga sekaligus penambah energi raga.

.....TUHAN.....Kehendakmukah ini ? atau kelalaian yang terabaikan.
dengan penuh cinta kami pertahankan, dengan bekal ikhlas kami lakukan, dan dengan kerinduan kami asakan. Malaikat kecil yang ditunggu lebih tahu apa yang menjadi penentu membuat kita semua tergugu dan tertunduk haru .

Malaikatku.....kau tahu apa yang kau mau, kau mengerti apa yang akan terjadi, kau paham apa yang terilhamkan. Sungguh kami percaya itulah terbaik yang kau berikan.

Adikku dengan kekuatan yang tiada tanding, dengan keikhlasan yang tak diragukan, kami yakin kau dapat melaluinya setangguh panglima menghadang lawan seikhlas prajurit yang gugur di medan perang. karena itulah takdir yang telah digariskan. Jangan ragu kau melangkah, Jangan berhenti kau berjuang dan jangan sesak kau hembuskan segudang doa yang mengiringi dede dirham bertemu di akhir zaman.

Untuk adik dan keponakanku tercinta.
Maafkan tak ada yang bisa kami lakukan, hanya doa yang takkan henti terucapkan.